Sunday, March 21, 2010

Air mata wanita

Gelap,
mengelilingi danau hati,
terkapar-kapar mencari,
walaup hanya secebis mentari,
membawa aku pergi dari kegelapan.

Dunia seolah-olah mentertawakanku,
Menghina, mengejek, mencaci!
Meluahkan kata2 nista,
seperti aku sang pesalah layaknya!
Dimanakah keadilan untuk diriku?!

Oh Tuhan!
Wajarkah diri ini diadili dunia?
Menerima segala cacian,
tanpa sepatah bicara,
hanya utk mengembirakan semua pihak.

Yang tinggal,
hati terluka yang terpendam,
disiat-siat setiap hari,
dibiarkan sembuh sendiri,
walau dengan cara terpaksa.

Namun,
kudrat ini hanya tinggal kudrat,
walau sekuat mana hati ini,
walau setabah mana jiwa ini,
akan tetap lentur jua,
ibarat pelita ditiupi sang Angin.

Akhirnya,
sendiri gugur di permaidani dunia,
meratapi nasib hidup,
dan jatuh lah,
airmata seorang wanita.

No comments: